Yogyakarta merupakan salah satu kota
di Indonesia yang kaya akan kebudayaannya. Pelbagai event kesenian yang
diselenggarakan untuk melestarikan kebudayaan setempat. Mulai dari kesenian
yang tradisional sampai yang modern. Tak heran ketika menginjakkan kaki di kota
Yogyakarta kita akan menemukan suasana kubudayaan yang kuat dan diiringi
kesenian-kesenian yang disetiap sudut ada. Salah satu bentuk kegiatan yang tiap
tahunnya digelar dan menjadi wadah bagi seniman-seniman Yogyakarta untuk
berkreasi adalah Festival Kesenian Yogyakarta (FKY). Selain menjadi wadah, FKY juga melibatkan pelaku-pelaku kesenian tradisional demi melestarikan
kebudayaanYogyakarta.
FKY 2012 yang diketuai Dr. Timbul Rahardjo ini melibatkan mahasiswa-mahasiswi Pascasarjana ISI Yogyakarta khususnya
jurusan Magister Tata Kelola Seni. Kehadiran jurusan baru yang salah satu
perintisnya Prof. Dr. Djohan, M. Si., selaku Direktur PPs ISI Yogyakarta,
sangat membantu memperkuat ide gagasan yang ditawarkan. Untuk kegiatan
yang akan digelar selama dua minggu ini, kami berharap lebih banyak lagi
melibatkan perguruan-perguruan tinggi, komunitas, seniman dan lain-lainnya di
Yogyakarta.
Pada tanggal 20 Maret 2012, para panitia Festival Kesenian Yogyakarta mengadakan pertemuan dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta. Dengan agenda presentasi rancangan FKY 2012. Pertemuan ini sengaja diagendakan oleh Dinas Kebudayaan untuk melihat bagaimana konsep FKY 2012. Mulai dari tema kegiatan, logo, struktur panitia, publikasi, tempat, waktu dan persuratan. Presentasi panitia FKY 2012 yang dihadiri kurang lebih 20 orang dan diantaranya adalah pejabat-pejabat dari Dinas Kebudayaan, SC, mahasiswa Magister Tata Kelola Seni, praktisi seni dan Pak Timbul.
Presentasi yang
dilakukan langsung oleh ketua FKY mengundang banyak pertanyaan dengan mengusung
tema “Seni Untuk Rakyat”. Sengaja FKY mengangkat
tema mengenai rakyat kali ini agar kesenian-kesenian rakyat dapat muncul
di permukaan dan agar apa yang disajikan oleh FKY lebih merakyat. Untuk sementara ini
Panitia FKY 2012 masih menggodok logo tema event yang memadukan unsur keris, wayang, dan batik.
Penulis: Haryudi Rahman